<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d6286309075172370300\x26blogName\x3dlife+is+very+nice\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://nadhin.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://nadhin.blogspot.com/\x26vt\x3d-7570938180899813910', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Welcome to Nadhin's Blog

Thursday, June 21, 2007
Hmmm...tanpa judul....

Satu hari aku mengalami kesedihan yg aku sendiri gx tau apa sebabnya….

Akhirnya aq putusin untuk pergi kewarnet sesegera mungkin…

Aku gx tau kenapa aku sesedih itu…

Airmataku.. mengalir dgn sendirinya…

Ditengah perjalanan aq terpaksa menghapus semua air mataku..

Samar2 aq melihat adik kecil yg sedang menangis…

Mungkin usianya sekitar 4-5 tahun…

Sempat aq mencoba menebak2 sebab anak itu menangis…

Ah….mungkin karena keinginannya tdk dituruti ortunya… “pikirku”

Untuk menghiburnya tentu aq gx boleh terlihat sedih…

Pelan2 aq dekati adik kecil itu…

“adik kecil….kenapa menangis…??” sapa ku pelan padanya…

Dia pun menoleh… “minta duit kak…” jwbnya tanpa beban…

Hmm….sedikit kaget mendengar permintaannya…

Kemudian aku tannya “untuk apa…???”

“Saya lapar kak…” jawabnya dgn raut muka sedih….

Sambil tersenyum aq kembali bertanya…dimana rumahmu…??

Aq pun memberikan uang ku…untuknya…

Tak banyak….

Tapi insyaallah cukup untuk membeli nasi or makanan lainnya

Untuk menghilangkan sedikit rasa laparnya J

Tidak terasa warnet sudah dekat sekali….

Adik kecil itu tdk juga memberitaukan dimana rumahnya…

Malah kebali mengejutkanku…dgn pertanyaanya…

“kak warnet itu apa??”

wadaw…!!! dlm hati…aq bingung mencari jawaban yg pas untuknya…

yang mudah ia mengerti…L

hm…warnet itu tempat bermain dgn computer…:D

wkwkwk…dalam hati aq sendiri geli mendengar jawabanku…

“ow…enak ya kak…” kk pasti gx pernah sedih…

ho ho…. Pernyataan yg satu ini benar2 bikin aq kaget.

Aq gx tau knp dia bilang aq gx pernah sedih…

Dalam hati aq juga berfikir…iya juga…

Aq punya banyak kebahagiaan seharusnya aq gx tersentuh kesedihan…

Tapi kenapa aku masih bias sedih juga ya…???

Tuing…tuing…..cape dech… hidup ini aneh…

Allah benar2 adil….:D

Tiap orang pasti punya kebahagian dan kesedihan tersendiri…J

Wkwkwkwk….menghenigkan cipta mulai….:D


Kadang….

ku bahagia dengan semua yang ku punya
tapi terkadang ku tersiksa..
Kadang…

ku puas dengan apa yang ku dapat
tapi terkadang ku haus..
Sering….

Ku mengerti dengan apa yang ku rasa
tapi kali ini ku buta,,mati rasa


Dan sekali ini…

biar ku acuhkan dunia nyata,,
karena ku jatuh cinta pada dunia maya
Disana ku bebas, lepas, tanpa beban, tnapa ikatan..


Jika kau lihat ku terpejam,
tolong jangan pernah bangunkan !!
karena ku sedang merajut hari-hari tanpa air mata...

posted by naDhiN @ 2:02 AM  
13 Comments:
  • At June 21, 2007 at 10:45 AM, Blogger Ch. Wijaya said…

    Hai Nadhin yg sdg mrajut hari2 tanpa air mata.. Mampukah kamu? mampukah kita hidup tanpa air mata? Apkh air mata hanya untuk mnangis.. Kdg air mata muncul tanpa bs kita cegah, krn air mata adlh tetesan rasa.. Biarkan air matamu jatuh, tp bukan tangisan. Sbagai tanda kamu punya rasa, prasaan dan nurani. Jgn sembunyikan dan jgn pula anggap pula itu sbagai tangisan. Hmm.. selamat merajut hari2 tanpa tangisan Nadhin!;-)

     
  • At June 21, 2007 at 10:48 AM, Blogger Ch. Wijaya said…

    This comment has been removed by the author.

     
  • At June 21, 2007 at 10:48 AM, Blogger Ch. Wijaya said…

    This comment has been removed by the author.

     
  • At June 21, 2007 at 12:35 PM, Anonymous Anonymous said…

    aku lagi sedih neh sekarang ..coz tadi perpisahan ama anak2 di sekolah..kan tadi hari terakhir anak2 di sekolah..tadi abis nganter mereka ke bis trus aku kan balik ke kelas..tiba2 aku nangis..

     
  • At June 22, 2007 at 3:18 AM, Anonymous Anonymous said…

    lebih baik air mata di keluar din.. ga baek kl ditahan2.. tapi jangan terlalu larut dalam kesedihan juga, ga baek ah :D

     
  • At June 25, 2007 at 8:08 PM, Blogger vivi said…

    SALAM KENAL BALIK SAY,....duhhh imut banget ya dikau ekekekke oggix di blok sih ma IT gw so kagak bisa ngisi di SBox deh hehehhe...pake Soutmix aje or Cbox piss....

    btw sama gw juga kalo lagi suntuk suka ke warnet ekekek...:)

     
  • At June 26, 2007 at 6:05 AM, Anonymous Anonymous said…

    cuma mau bilang...
    jangan sedih lagi ya nin. kalau sedih main ketempat mata aja :) disana pasti ceria deh :)
    yuk.. semnagatt

     
  • At June 27, 2007 at 2:20 AM, Anonymous Anonymous said…

    Nadhin .. AYO SEMANGAT!! hehe ... ^^

    thnkz dah main ke visual ... ^^

     
  • At June 28, 2007 at 12:12 AM, Anonymous Anonymous said…

    Duh...
    ceritanya kok sedih yak...

     
  • At June 28, 2007 at 8:46 AM, Anonymous Anonymous said…

    kadang DIA memberikan pelajaran yg sangat berharga melalui sesuatu yg gak disangka2. contohnya ya seperti anak kecil itu. karena dia kita belajar kalo ternyata masih ada yg pantas lebih bersedih dari kita :)

    aku kalo lagi ada masalah yg bikin sedih lebih milih tidur aja. ntar pas bangun udah lupa deh ma masalahnya :D

    btw Dini baik banget ya mau ngasih duit buat adik kecil itu :)

     
  • At June 29, 2007 at 6:49 PM, Blogger editya said…

    ayo2 semangant nadhin, aku si gak tau masalah nadhin apa..semangat aja ya

     
  • At July 1, 2007 at 5:52 PM, Blogger Cempluk Story said…

    kenapa sedih ?? jgn sedih, ayuk bangkit,,live must go on..semangat!! berbagi kebahagiaan dengan orang lain memang bnr2 membahagiakan hati kita ini..

     
  • At July 12, 2007 at 10:53 AM, Anonymous Anonymous said…

    Delapan Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidupnya


    Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.

    Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : "Makanlah nak, aku tidak lapar" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

    Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk di sampingku dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : "Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

    Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak korek api. Aku berkata :"Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja." Ibu tersenyum dan berkata :"Cepatlah tidur nak, aku tidak capek" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

    Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi menandakan ujian sudah selesai, Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata : "Minumlah nak, aku tidak haus!" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

    Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : "Saya tidak butuh cinta" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA

    Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : "Saya punya duit" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

    Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku "Aku tidak terbiasa" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

    Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : "Jangan menangis anakku, aku tidak kesakitan" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.

    Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.

    Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : " Terima kasih ibu ! " Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah.
    Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi. Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari.
    abby

     
Post a Comment
<< Home
 
 
the pinky girl
My Photo
Name:

kTa tmn2...ci..gw...anak mayan...luthu...:D hehehe.. tyus gW jg...eNaK di ajaK curHaT...:D gW akrab dipanggil dini...:D

the pinky nice
pinky posts
pinky archieves
pinky talk
Name :
Web URL :
Message :
pinky links
pinky credits
Free Blogger Templates
Free Shoutbox Technology Pioneer
*kerlip kecil di tengah semesta hidup*
jangan asal copy-paste!